Selamat Datang di Blog Desa Sembung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah Indonesia

Jumat, 28 November 2014

Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu.

Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani.
Tujuan lain adalah:
· Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
· Membangun kekuatan dan daya tahan.
· Menurunkan lemak.
· Meningkatkan kondisi otot dan sendi.



by : KKN Unnes 2014
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Tujuan umum posyandu lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat dan Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga    terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh kepala dusun yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di desa Sembung.

Penulis
KKN Unnes 2014

Kamis, 27 November 2014


Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi disegala bidang tumbuh begitu pesat merambah dunia pendidikan kita dengan segala aspeknya menyangkut kebutuhan administrasi manajemen guru dan siswanya, sehingga hampir seluruh kegiatan kita tidak terlepas dari teknologi informasi yang semakin canggih ini. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, suatu proses dan kegiatan dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah dan efisien. Oleh karena itu penguasaan terhadap perangkat teknologi informsi dan komunikasi perlu diajarkan pada semua tingkatan.
       Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan pengenalan Aplikasi komputer Microsoft Office (Microsot Word) pada siswa sekolah dasar.
       Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakan pelatihan komputer aplikasi ini adalah :
1.   Mengenalkan kepada siswa pentingnya penguasaan teknologi informasi dan komputer saat ini.
2.  Mengajarkan bagaimana menggunakan software-software yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar dan proses pekerjaan.
3. Menata arsip-arsip dokumen sehingga jika suatu saat diperlukan akan dapat dengan cepat dan mudah untuk diakses.
       Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan tanggal 14 November 2014 dan 5 Desember 2014. Kegiatan pelatihan dimulai pukul 19.30 – 20.30 WIB, dalam pelatihan ini setiap kelompok mendapat jam pelatihan selama satu jam.

By : Tim KKN Unnes
Bulu Tangkis Desa Sembung


Pendampingan bulu tangkis di desa Sembung merupakan salah satu kegiatan yang diadakan mahasiswa KKN Unnes 2014. Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa KKN Unnes 2014 dengan warga desa Sembung pada khususnya dan warga desa lain pada umumnya.

KKN Unnes selain pendampingan juga ikut serta dalam permainan bulu tangkis, dalam kegiatan ini banyak sekali warga yang terlibat dalam permainan bulu tangkis, mulai dari usia 17 tahun sampai ada yang berusia 50 tahun. Selain pendampingan di desa Sembung, KKN Unnes juga ikut dalam ajang persahabatan yang diadakan di desa Surodadi kecamatan Gringsing kabupaten Batang.


by : KKN Unnes 2014



Kunjungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Konsultasi program kerja empat bidang, yaitu : bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan bidang lingkungan dan infrastruktur. Setelah konsultasi program kerja keempat bidang tadi, kemudian dilanjutkan dengan penandatangan buku kerja individu mahasiswa KKN Unnes 2014.
 



Penandatangan program kerja KKN Unnes 2014 di desa Sembung kecamatan Banyuputih kabupaten Batang oleh Dewan Pembimbing Lapangan (DPL). 








 
Dokumentasi kunjungan Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) di posko KKN desa Sembung kecamatan Banyuputih kabupaten Batang.







Foto bersama Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) desa Sembung kecamatan Banyuputih kabupaten Batang.









by : KKN Unnes 2014

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota, dimana sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota.

Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Wewenang BPD antara lain:
Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa
Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

Penggunaan nama/istilah BPD tidak harus seragam pada seluruh desa di Indonesia, dan dapat disebut dengan nama lain.

Kepengurusan BPD Desa Sembung :


KETUA              
: Rosulin
SEKRETARIS
: Wasiran, S.Pd

Anggota
: Sobikhin

: Mundzakir

: Basyari

: Mujar Abdullah S.Pd I

: Muhtadin
  
: Shobikhin

: Hoesikin
: Nurhayati
: Dunoto


Sejarah Dukuh Kendalsari

Dahulu ada seorang musafir dari Gringsing yang bernama Ki Ageng Gringsing, beliau selalu berkelana dengan membawa tongkatnya yang berupa kayu dari pohon kendal. Suatu ketika Ki Ageng Gringsing singgah untuk beristirahat dan menunaikan ibadah sholat di hutan yang sekarang ini adalah Dukuh Kendalsari. Sebelum menunaikan ibadah sholat ia menancapkan tongkatnya, dan setelah sholat beliau melanjutkan perjalanannya. Setelah berjalan kurang lebih 3 km dari kendalsari beliau pun beristirahat dan ketika hendak menunaikan sholat beliau pun teringat akan tongkatnya yang tertinggal di sewaktu ia singgah di Kendalsari. Setelah sholat Ki Ageng Gringsing kembali untuk mengambil tongkat, setelah sampai dan melihat tongkat kayu kendal itu tumbuh dan berdaun, beliau pun tidak jadi mengambilnya.

Tongkat yang tumbuh menjadi pohon itu sekarang bernama Pohon Kendalen yang menjadi penanda dukuh kendalsari. Nama Dukuh Kendalsari diambil dari nama tongkat Ki Ageng Gringsing yaitu Kendal. Sedangakan sari pohon kendal sangat bermanfaat bagi warga. Jadi dukuh tersebut dinamakan Kendalsari.

Penulis
Sukmawati N
KKN Unnes 2014
KERUPUK BULUNG, Kerupuknya Desa Sembung

Desa Sembung merupakan salah satu desa di kecamatan Banyuputih, kabupaten Batang. Desa ini terkenal sebagai penghasil kerupuk Bulung, yaitu kerupuk yang berbahan dasar sagu. Di jawa sering disebut bulung, sedangkan umumnya disebut pohon sagu atau rumbia. Di desa Sembung sendiri, sudah ada 2 Industri Rumah Tangga (Home Industri) yang memproduksi kerupuk Bulung, yaitu Home Industri kerupuk bulung milik Bapak Sobirin dan Ibu Mujazanah yang terletak di Dukuh Kamijoro dan Pagedangan.
Di dukuh Kamijoro, home industri milik Pak Sobirin sudah memproduksi kerupuk bulung selama kurang lebih 20 tahun, tepatnya sejak anak pertamanya masih duduk di SD/MI, dan sekarang anaknya telah lulus S1.
Awalnya, Pak Sobirin bekerja sebagai pembuat tepung sagu. Ia memperoleh bahan dasar tepung sagu, yaitu batang pohon sagu dari Pekalongan maupun Comal, karena di sekitar Desa Sembung, pohon sagu sudah jarang tumbuh dan dikembangkan. Karena keterbatasan bahan dasar itulah, Pak Sobirin mengambil dari Pekalongan ataupun Comal.
Bekerja sebagai pembuat tepung sagu yang tidak memiliki ladang sendiri, mendorong Pak Sobirin untuk membuat olahan dari tepung sagu yang telah ia buat. Penghasilan yang mengalami pasang surutlah yang kemudian membuat Pak Sobirin termotivasi untuk membuat kerupuk dari tepung sagu, yang kemudian diberi nama Kerupuk Bulung. Awalnya, Pak Sobirin hanya dapat memproduksi kerupuk dengan bahan dasar tepung sebanyak 30-40 kg/hari, karena ia memproduksi kerupuk sambil bekerja di tempat orang. Harga kerupuk bulung pada waktu itu berkisar Rp. 400,-/kg. Karena merasa lebih memiliki penghasilan yang cukup untuk menyekolahkan anaknya, Pak Sobirin akhirnya memilih untuk berhenti bekerja dan fokus untuk memproduksi kerupuk bulung. Setelah berhenti bekerja, Pak Sobirin mampu memproduksi kerupuk sekitar 1 kw/hari. Sejak itu, banyak sales yang berdatangan untuk membeli kerupuk bulung. Kebanyakan sales datang dari Demak, Weleri dan Kaliwungu. Namun, sejak pasar Demak kebakaran, Pak Sobirin berhenti memasok kerupuk ke Demak karena masalah finansial.
Sekarang, Pak Sobirin mampu memproduksi kerupuk bulung sebanyak 1 kw tepung, yang jika diolah bisa menghasilkan 90 kg kerupuk yang siap dipasarkan. Kerupuk yang diproduksi oleh Pak Sobirin adalah kerupuk dengan rasa original dan berupa kerupuk mentah. Nantinya, pembeli dapat menambahkan bumbu atau rasa sesuai selera dan permintaan pasar. Harga kerupuk bulung sekarang ini mencapai Rp. 7500,-/kg untuk harga pasar, dan Rp. 7000,- untuk harga sales sebelum harga BBM naik. Karena harga tepung mengalami kenaikan, dari Rp. 4600,- menjadi Rp. 4800,-. Tepung sagu yang dipakai untuk membuat kerupuk tidak lagi didatangkan dari jawa, melainkan dari Kalimantan, karena persediaan tepung semakin berkurang dan kualitasnya pun semakin rendah. Untuk sekali pengiriman, tepung yang didatangkan mecapai 8 ton, karena jika kurang dari 8 ton, distributor dari Kalimantan tidak mau mengirim, alasannya ongkos transport tidak sesuai.
Sekarang ini, Pak Sobirin memiliki karyawan sebanyak 3 orang. Awalnya ia memiliki banyak karyawan, tapi karena pekerjaan di Ibu Kota lebih menggiurkan, maka karyawan Pak Sobirin lebih memilih untuk bekerja di Jakarta. Gaji yang diperoleh karyawan adalah Rp. 30.000,-/hari, dengan bekerja selama setengah hari. Biasanya karyawan bekerja dari pagi jam 10.00- 14.00.
1 plastik besar kerupuk bulung dengan isi 5 kg dihargai Rp. 33.000,- sebelum harga BBM naik. Rencananya, Pak Sobirin akan menaikkan harga menjadi Rp. 35.000 untuk sales dan Rp. 38.000 untuk pesan antar.

Dengan usaha kerupuk bulung, Pak Sobirin mampu menyekolahkan kedua anaknya sampai sarjana. Sedangkan kedua anaknya yang lain masih duduk di bangku sekolah.
Kendala yang sering dihadapi, antara lain adalah bahan baku yang semakin berkurang, serta cuaca yang tidak menentu, karena dibutuhkan panas matahari yang benar-benar panas untuk menghasilkan kerupuk yang dapat mengembang dengan sempurna.

Penulis
Shantika MW
KKN Unnes 2014

Rabu, 26 November 2014


Raden Ismail adalah salah satu pejuang Islam di Desa Sembung, Kecamatan Banyuputih. Menurut Bapak Kuat, selaku salah satu tokoh masyarakat yang mengetahui mengenai Raden Ismail, beliau bukanlah warga asli Desa Sembung, namun merupakan pejuang Islam dari Cirebon. Kedatangan beliau ke Desa Sembung selain untuk menyebarkan agama Islam, beliau juga membantu masyarakat desa sekitar yaitu dengan kelebihan yang dimiliki olehnya. Kelebihan Raden Ismail adalah dapat membuat tanaman menjadi subur.  Desa Sembung yang awal sebelum kedatangan Raden Ismail kurang subur, kemudian di syarati (berdoa kepada Allah memohon sesuatu) oleh Raden Ismail sehingga pertanian warga menjadi subur.
Raden Ismail memperjuangkan agama Islam di Desa Sembung tidak sendirian, beliau di temani oleh tokoh pejuang tentara Hizbullah dari Kendal yaitu Mbah Sunan Zubair. Saat Raden Ismail memperjuangkan agama Islam, ada salah satu pihak yang dianggap sebagai musuh yaitu Mbah Wiryo. Mbah Wiryo merupakan penentang Raden Ismail dalam menyebarkan agama Islam. Bukan hanya itu saja, Mbah Wiryo mempunyai sifat yang pendiam, tidak banyak bicara, mudah marah dan juga tidak suka bila masyarakat Sembung lebih segala-galanya diatas Mbah Wiryo, atau Mbah Wiryo menginginkan masyarakat Sembung itu harus selalu dibawahnya. Namun karena kegigihan Raden Ismail, akhirnya masalah dengan MbahWiryo dapat diselesaikan.
Perjuangan menyebarkan agama Islam di Desa Sembung oleh Raden Ismail ini di buktikan dengan adanya Masjid At-Taqwa dan sebuah sumur yang ada di masjid tersebut.

Penulis
Maeli F
KKN Unnes 2014


SUSUNAN KEPENGURUSAN
TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)
DESA SEMBUNG KECAMATAN BANYUPUTIH
KABUPATEN BATANG
MASA BHAKTI 2013-2018


NO
NAMA
JABATAN
KETERANGAN
1
2
3
4
1
Ny. Nur Rokhayatun
Ketua

2
Ny. Nur Abidah, S.Pd.I
Wakil Ketua

3
Ny. Nurkhayati
Sekretaris

4
Ny. Krisiati, S.Pd.I
Wakil Sekretaris

5
Ny. Asih Ristati, S.Pd
Bendahara

6
Ny. Hj. Ngatmiyati, S.Pd.M.Si
Wakil Bendahara

7
Ny. Siti Khomsatun
Ketua Pokja I

8
Ny. Sri Rokhati
Wakil Ketua Pokja I

9
Ny. Maskanah
Sekretaris Pokja I

10
Ny. Jumrotun
Anggota Pokja I

11
Ny. Siswati
Anggota Pokja I

12
Ny. Barokah
Anggota Pokja I

13
Ny. Sri Susanti, S.Pd
Ketua Pokja II

14
Ny. Nur Wati
Wakil Ketua Pokja II

15
Ny. Sri Basuki
Sekretaris Pokja II

16
Ny. Surip Bawon
Anggota Pokja II

17
Ny. Marfuatun
Anggota Pokja II

18
Ny. Sri Munarti, S.Pd
Anggota Pokja II

19
Ny Ti’anah, S.Pd.I
Ketua Pokja III

20
Ny. Aswirotun
Wakil Ketua Pokja III

21
Ny. Siti Nasekha
Sekretaris Pokja III

22
Ny. Turi’ah
Anggota Pokja III

23
Ny. Srianah
Anggota Pokja III

24
Ny. Nur Aeni
Anggota Pokja III

25
Ny. Nur Khasanah
Ketua Pokja IV

26
Ny. Benny S.
Wakil Ketua Pokja IV

27
Ny. Dwi Lestari
Sekretaris Pokja IV

28
Ny. Nur Khalimah
Anggota Pokja IV

29
Ny. Istinanik
Anggota Pokja IV

30
Ny. Musriati
Anggota Pokja IV


KEPALA DESA SEMBUNG


SURYANTO



Kepala Desa

Desa Sembung

Desa Sembung

Total Pengunjung

Popular Posts

Featured Posts

Terjemah Berbagai Bahasa

Kalender

Berita Populer