Selamat Datang di Blog Desa Sembung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah Indonesia

Selasa, 09 Desember 2014

Pohon mempunyai banyak manfaat yang dihasilkan salah satunya adalah menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen sebagai udara untuk kita bernafas. Untuk itu sangatlah penting untuk kita menanam pohon dan sekaligus kita ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan dan bumi kita ini.

Program mahasiswa KKN Unnes 2014 yaitu penanaman pohon  yang dilaksanakan melalui aksi langsung penanaman dan pembagian bibit pohon kepada warga Desa Sembung sejumlah 65 bibit pohon. Mahasiswa KKN Unnes 2014 menanam pohon-pohon tersebut di berbagai area. Jenis tanaman bervariasi, mulai dari jati, sengon, mahoni, jengkol, akasia dan jati putih. Pelaksanaan penanaman pohon di area lapangan Desa Sembung dan tanah gege. Untuk bibit akasia dan mahoni sebanyak 25 batang pohon di tanam di area lapangan Desa Sembung, sementara untuk bibit jati, sengon, jengkol, dan jati putih sebanyak 40 batang pohon di tanam di tanah gege dan di sekitar rumah warga.




By : KKN Unnes 2014


Senin, 08 Desember 2014




Desa Sembung berhasil menyabet juara III produk unggulan desa dalam ajang Expo KKN Unnes 2014  yang digelar Minggu (7/12/2014) di Lapangan Desa Sembung.

Dalam kategori produk unggulan desa ini, jumlah stan yang dinilai sebanyak 11 stan desa. Kecamatan Banyuputih  memiliki 11 desa dengan berbagai produk unggulannya. Produk-produk unggulan dari 11 desa tersebut ditampilkan dalam ajang Expo KKN Unnes 2014 yang dibuka Camat Banyuputih.

Desa Sembung dengan produk unggulan desanya yaitu krupuk setan bulung, keripik pare, dan keripik daun seledri berhasil memperoleh nilai 90, selisih 2 angka dengan juara II dari desa Kalangsono dan selisih 3 angka dengan juara I  dari desa Kedawung.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai ajang promosi desa untuk produk unggulannya.

Berikut Juara Produk Unggulan Desa se-kecamatan Banyuputih :

Juara I : Desa Kedawung
Juara II : Desa Kalangsono
Juara III : Desa Sembung

By : KKN Unnes 2014







Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes 2014 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang menyelenggarakan Expo KKN Unnes 2014 di Lapangan Desa Sembung, Jl. Lapangan 01, Sembung. Acara ini diadakan Tanggal 7 Desember 2014.
Expo KKN Unnes 2014 ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi serta promosi bagi produk-produk kreatif desa di Kecamatan Banyuputih. Expo KKN Unnes 2014 ini mengambil tema Membangun Kreativitas dan Produktivitas Desa,  yang bermakna mengkolaborasikan seluruh kreasi dan kreativitas warga desa dalam satu kegiatan event yang menarik dan saling mendukung sama lain. Selain pameran produk kreatif desa, adapun acara lain yaitu : pasar murah, kids fun, panggung boneka, dan hiburan.
Expo KKN Unnes 2014 seperti ini memberikan kepastian pengunjung yang potensial. Sedangkan bagi pengunjung sendiri memberikan kepastian alternatif macam/jenis produk yang diminati dalam pilihan yang lebih beragam. Hal ini kiranya dapat mendorong warga desa untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya, dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi sumber daya lokal. Adapun tujuan dari pameran ini adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masing-masing desa untuk memperkenalkan, mempromosikan dan memperluas akses pasar produk-produknya.

By : KKN Unnes 2014

Jumat, 05 Desember 2014




Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes 2014 akan menyelenggarakan Expo KKN Unnes 2014  di Desa Sembung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang, 7 Desember 2014. Koordinator Kecamatan, yang juga adalah ketua panitia Expo KKN Unnes 2014 Ahmad Andredy Kurniawan mengatakan panitia menargetkan Expo KKN Unnes 2014 tersebut dapat menarik minat masyarakat untuk mengembangkan produk unggulan desa dan kreativitas desa dalam tema "Membangun Kreativitas dan Produktivitas Desa". Untuk itu, jelasnya, pihak panitia menargetkan pengunjung Expo KKN Unnes 2014 mencapai 2.000 orang.

by : KKN Unnes 2014

Selasa, 02 Desember 2014

Manfaat Pembuatan Blog Desa
Sarana promosi desa Sembung. Manfaat blog adalah sebagai media promosi desa Sembung. Bisa memperkuat pandangan orang tentang desa Sembung. Dengan menulis di blog, orang lain yang membaca akan lebih mengenal desa Sembung baik secara personal maupun secara impersonal. Di blog desa Sembung juga bebas mengungkapkan ideologi dan menyebarkan pesan-pesan yang baik.
Blog sederhana desa Sembung dibuat mahasiswa KKN Unnes 2014 sebagai sarana untuk mengikuti perkembangan yang ada, hampir di setiap wilayah sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Kemudian sebagai wadah khususnya bagi warga desa Sembung, umumnya bagi pihak-pihak yang memerlukan dan Mengangkat pamor desa Sembung agar kelak bisa Go! Indonesia. Serta memudahkan kami dalam menangkap berita secara online, karena kami menganggap bahwa saat ini jarak wilayah bukanlah menjadi sebab kita untuk maju.




Pelatihan pengelolaan blog desa yang dibuka secara langsung oleh sekretaris camat Banyuputih itu bertujuan untuk lebih mengenalkan dunia informatika (internet) kepada aparatur desa sehingga mereka lebih terampil terutama untuk membuat blog desa dan mengelolanya.

Acara yang berlangsung selama dua jam diharapkan bisa memberikan manfaat bagi desa ke depannya dalam mengenalkan desa ke publik dunia maya sekaligus sarana informasi dan media membangun desa.
Desa Sembung sendiri mengirimkan aparat desanya, A. Gugus Setiawan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sepulangnya dari pelatihan diharapkan ada sesuatu yang bisa diterapkan ke desa.



Pare merupakan jenis sayuran yang memiliki ciri khas rasanya yang “pahit”. Namun, karena pahitnya ini malah membuat pare semakin banyak disukai masyarakat.

Untuk menikmati pare biasannya sayuran ini dibuat sayur dengan berbagai macam bumbu yang menggoda selera. Namun oleh mahasiswa KKN Unnes 2014 desa Sembung, pare diolah menjadi makanan lain yang mungkin agak tidak lazim bagi anda.

Keripik pare merupakan salah satu makanan sehat yang terbuat dari buah pare pilihan dan diolah sedemikian rupa tanpa menggunakan bahan kimia sehingga tercipta keripik yang renyah, gurih, enak dan sehat tentunya.

by : KKN Unnes 2014
Makam Wali Sabuk Alu berada di Dusun Dukuhsari Desa Sembung Kecamatan Banyuputih. Berdasarkan wawancara dengan narasumber Mbah Kyai Basyari, makam ini ditemukan pada tahun 1967. Pada waktu itu Kepala Desa Banyuputih memiliki hajat besar namun beliau merasa tidak bisa untuk mewujudkannya. Kemudian beliau bertanya pada salah satu kyai di desanya yaitu Bapak Kyai Munasir tentang hajat besarnya itu. Lalu beliau menyarankan kepada Kepala Desa Banyuputih untuk menemui guru beliau yang berada di Surabaya tepatnya di desa Jasomo yang bernama Bapak Kyai Umar. Kepala Desa Banyuputih pun menemui Bapak Kyai Umar. Setelah bertemu, Bapak Kyai Umar menyarankan Kepala Desa Banyuputih untuk mendatangi salah satu makam yang berada di wilayah Banyuputih. Lewat mimpi, Kepala Desa Banyuputih diberi petunjuk mengenai letak makam tersebut yang berada di salah satu wilayah banyuputih (sekarang Desa Sembung). Dan ternyata, makam tersebut adalah makam Wali Sabuk Alu. Konon katanya, makam ini adalah makam pejuang agama.
Kepala Desa Banyuputih berziarah ke makam tersebut, dan berdoa tentang hajat besarnya. Setelah beberapa bulan, ternyata hajat besarnya terwujud.  Sehingga sejak saat itu banyak orang yang mendatangi makam tersebut untuk berziarah.
Pada tahun 2002 akhirnya makam diperbaruhi  dan dipugar menyerupai masjid kecil. Hal ini bertujuan agar para peziarah merasa nyaman untuk berziarah ke makam. Seiring berjalannya waktu, di sekitar makam Wali Sabuk Alu dijadikan sebagai pemakaman umum di wilayah Desa Sembung.

Penulis
Iis Kurningsih
KKN Unnes 2014

Senin, 01 Desember 2014



Kali Guaka berada tepat di Dusun Dukuh Sari Desa Sembung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang. Sumber air (Tuk) kali Guaka ini berada di Cekelan Desa Penundan. Berdasarkan wawancara dengan narasumber Mbah Kyai Jazuli, konon kali Guaka berasal dari Guak yang berarti gali. Ketika kita sedang berada di kali tersebut, kita tidak boleh berbicara sembarangan harus sopan karena dahulu menurut cerita pernah ada orang yang mandi di kali tersebut dan berbicara sembarangan orang tersebut mendapat celaka. Kemudian, di kali guaka pun tidak boleh mandi dengan keadaan telanjang bahkan disitu tidak boleh digunakan untuk mencuci piring.
Konon, kali tersebut dijaga oleh Nyai Entheng dan pada setiap hari jumat Nyai Entheng sering menampakan diri. Bahkan konon sering juga kijang kuning ikut menampakan diri. Untuk tetap menjaga kelestarian kali Guaka warga setiap bulan selalu membersihkan kali tersebut secara gotong-royong dan juga diadakan slametan.

Penulis
Umi R
KKN Unnes 2014




Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Tujuan tim KKN Unnes 2014 desa Sembung mengadakan motivasi pendidikan karakter adalah :
Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.
Untuk mengetahui hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa.
Untuk mengetahui upaya-upaya dalam meningktakan mutu dari pendidikan karakter.
Untuk mengetahui bagaiamana gambaran dari pendidikan karakter yang sudah berhasil.

Jumat, 28 November 2014

Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu.

Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani.
Tujuan lain adalah:
· Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
· Membangun kekuatan dan daya tahan.
· Menurunkan lemak.
· Meningkatkan kondisi otot dan sendi.



by : KKN Unnes 2014
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Tujuan umum posyandu lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat dan Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga    terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh kepala dusun yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di desa Sembung.

Penulis
KKN Unnes 2014

Kamis, 27 November 2014


Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi disegala bidang tumbuh begitu pesat merambah dunia pendidikan kita dengan segala aspeknya menyangkut kebutuhan administrasi manajemen guru dan siswanya, sehingga hampir seluruh kegiatan kita tidak terlepas dari teknologi informasi yang semakin canggih ini. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, suatu proses dan kegiatan dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah dan efisien. Oleh karena itu penguasaan terhadap perangkat teknologi informsi dan komunikasi perlu diajarkan pada semua tingkatan.
       Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan pengenalan Aplikasi komputer Microsoft Office (Microsot Word) pada siswa sekolah dasar.
       Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakan pelatihan komputer aplikasi ini adalah :
1.   Mengenalkan kepada siswa pentingnya penguasaan teknologi informasi dan komputer saat ini.
2.  Mengajarkan bagaimana menggunakan software-software yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar dan proses pekerjaan.
3. Menata arsip-arsip dokumen sehingga jika suatu saat diperlukan akan dapat dengan cepat dan mudah untuk diakses.
       Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan tanggal 14 November 2014 dan 5 Desember 2014. Kegiatan pelatihan dimulai pukul 19.30 – 20.30 WIB, dalam pelatihan ini setiap kelompok mendapat jam pelatihan selama satu jam.

By : Tim KKN Unnes
Bulu Tangkis Desa Sembung


Pendampingan bulu tangkis di desa Sembung merupakan salah satu kegiatan yang diadakan mahasiswa KKN Unnes 2014. Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa KKN Unnes 2014 dengan warga desa Sembung pada khususnya dan warga desa lain pada umumnya.

KKN Unnes selain pendampingan juga ikut serta dalam permainan bulu tangkis, dalam kegiatan ini banyak sekali warga yang terlibat dalam permainan bulu tangkis, mulai dari usia 17 tahun sampai ada yang berusia 50 tahun. Selain pendampingan di desa Sembung, KKN Unnes juga ikut dalam ajang persahabatan yang diadakan di desa Surodadi kecamatan Gringsing kabupaten Batang.


by : KKN Unnes 2014



Kunjungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Konsultasi program kerja empat bidang, yaitu : bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan bidang lingkungan dan infrastruktur. Setelah konsultasi program kerja keempat bidang tadi, kemudian dilanjutkan dengan penandatangan buku kerja individu mahasiswa KKN Unnes 2014.
 



Penandatangan program kerja KKN Unnes 2014 di desa Sembung kecamatan Banyuputih kabupaten Batang oleh Dewan Pembimbing Lapangan (DPL). 








 
Dokumentasi kunjungan Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) di posko KKN desa Sembung kecamatan Banyuputih kabupaten Batang.







Foto bersama Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) desa Sembung kecamatan Banyuputih kabupaten Batang.









by : KKN Unnes 2014

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota, dimana sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota.

Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Wewenang BPD antara lain:
Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa
Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

Penggunaan nama/istilah BPD tidak harus seragam pada seluruh desa di Indonesia, dan dapat disebut dengan nama lain.

Kepengurusan BPD Desa Sembung :


KETUA              
: Rosulin
SEKRETARIS
: Wasiran, S.Pd

Anggota
: Sobikhin

: Mundzakir

: Basyari

: Mujar Abdullah S.Pd I

: Muhtadin
  
: Shobikhin

: Hoesikin
: Nurhayati
: Dunoto


Sejarah Dukuh Kendalsari

Dahulu ada seorang musafir dari Gringsing yang bernama Ki Ageng Gringsing, beliau selalu berkelana dengan membawa tongkatnya yang berupa kayu dari pohon kendal. Suatu ketika Ki Ageng Gringsing singgah untuk beristirahat dan menunaikan ibadah sholat di hutan yang sekarang ini adalah Dukuh Kendalsari. Sebelum menunaikan ibadah sholat ia menancapkan tongkatnya, dan setelah sholat beliau melanjutkan perjalanannya. Setelah berjalan kurang lebih 3 km dari kendalsari beliau pun beristirahat dan ketika hendak menunaikan sholat beliau pun teringat akan tongkatnya yang tertinggal di sewaktu ia singgah di Kendalsari. Setelah sholat Ki Ageng Gringsing kembali untuk mengambil tongkat, setelah sampai dan melihat tongkat kayu kendal itu tumbuh dan berdaun, beliau pun tidak jadi mengambilnya.

Tongkat yang tumbuh menjadi pohon itu sekarang bernama Pohon Kendalen yang menjadi penanda dukuh kendalsari. Nama Dukuh Kendalsari diambil dari nama tongkat Ki Ageng Gringsing yaitu Kendal. Sedangakan sari pohon kendal sangat bermanfaat bagi warga. Jadi dukuh tersebut dinamakan Kendalsari.

Penulis
Sukmawati N
KKN Unnes 2014
KERUPUK BULUNG, Kerupuknya Desa Sembung

Desa Sembung merupakan salah satu desa di kecamatan Banyuputih, kabupaten Batang. Desa ini terkenal sebagai penghasil kerupuk Bulung, yaitu kerupuk yang berbahan dasar sagu. Di jawa sering disebut bulung, sedangkan umumnya disebut pohon sagu atau rumbia. Di desa Sembung sendiri, sudah ada 2 Industri Rumah Tangga (Home Industri) yang memproduksi kerupuk Bulung, yaitu Home Industri kerupuk bulung milik Bapak Sobirin dan Ibu Mujazanah yang terletak di Dukuh Kamijoro dan Pagedangan.
Di dukuh Kamijoro, home industri milik Pak Sobirin sudah memproduksi kerupuk bulung selama kurang lebih 20 tahun, tepatnya sejak anak pertamanya masih duduk di SD/MI, dan sekarang anaknya telah lulus S1.
Awalnya, Pak Sobirin bekerja sebagai pembuat tepung sagu. Ia memperoleh bahan dasar tepung sagu, yaitu batang pohon sagu dari Pekalongan maupun Comal, karena di sekitar Desa Sembung, pohon sagu sudah jarang tumbuh dan dikembangkan. Karena keterbatasan bahan dasar itulah, Pak Sobirin mengambil dari Pekalongan ataupun Comal.
Bekerja sebagai pembuat tepung sagu yang tidak memiliki ladang sendiri, mendorong Pak Sobirin untuk membuat olahan dari tepung sagu yang telah ia buat. Penghasilan yang mengalami pasang surutlah yang kemudian membuat Pak Sobirin termotivasi untuk membuat kerupuk dari tepung sagu, yang kemudian diberi nama Kerupuk Bulung. Awalnya, Pak Sobirin hanya dapat memproduksi kerupuk dengan bahan dasar tepung sebanyak 30-40 kg/hari, karena ia memproduksi kerupuk sambil bekerja di tempat orang. Harga kerupuk bulung pada waktu itu berkisar Rp. 400,-/kg. Karena merasa lebih memiliki penghasilan yang cukup untuk menyekolahkan anaknya, Pak Sobirin akhirnya memilih untuk berhenti bekerja dan fokus untuk memproduksi kerupuk bulung. Setelah berhenti bekerja, Pak Sobirin mampu memproduksi kerupuk sekitar 1 kw/hari. Sejak itu, banyak sales yang berdatangan untuk membeli kerupuk bulung. Kebanyakan sales datang dari Demak, Weleri dan Kaliwungu. Namun, sejak pasar Demak kebakaran, Pak Sobirin berhenti memasok kerupuk ke Demak karena masalah finansial.
Sekarang, Pak Sobirin mampu memproduksi kerupuk bulung sebanyak 1 kw tepung, yang jika diolah bisa menghasilkan 90 kg kerupuk yang siap dipasarkan. Kerupuk yang diproduksi oleh Pak Sobirin adalah kerupuk dengan rasa original dan berupa kerupuk mentah. Nantinya, pembeli dapat menambahkan bumbu atau rasa sesuai selera dan permintaan pasar. Harga kerupuk bulung sekarang ini mencapai Rp. 7500,-/kg untuk harga pasar, dan Rp. 7000,- untuk harga sales sebelum harga BBM naik. Karena harga tepung mengalami kenaikan, dari Rp. 4600,- menjadi Rp. 4800,-. Tepung sagu yang dipakai untuk membuat kerupuk tidak lagi didatangkan dari jawa, melainkan dari Kalimantan, karena persediaan tepung semakin berkurang dan kualitasnya pun semakin rendah. Untuk sekali pengiriman, tepung yang didatangkan mecapai 8 ton, karena jika kurang dari 8 ton, distributor dari Kalimantan tidak mau mengirim, alasannya ongkos transport tidak sesuai.
Sekarang ini, Pak Sobirin memiliki karyawan sebanyak 3 orang. Awalnya ia memiliki banyak karyawan, tapi karena pekerjaan di Ibu Kota lebih menggiurkan, maka karyawan Pak Sobirin lebih memilih untuk bekerja di Jakarta. Gaji yang diperoleh karyawan adalah Rp. 30.000,-/hari, dengan bekerja selama setengah hari. Biasanya karyawan bekerja dari pagi jam 10.00- 14.00.
1 plastik besar kerupuk bulung dengan isi 5 kg dihargai Rp. 33.000,- sebelum harga BBM naik. Rencananya, Pak Sobirin akan menaikkan harga menjadi Rp. 35.000 untuk sales dan Rp. 38.000 untuk pesan antar.

Dengan usaha kerupuk bulung, Pak Sobirin mampu menyekolahkan kedua anaknya sampai sarjana. Sedangkan kedua anaknya yang lain masih duduk di bangku sekolah.
Kendala yang sering dihadapi, antara lain adalah bahan baku yang semakin berkurang, serta cuaca yang tidak menentu, karena dibutuhkan panas matahari yang benar-benar panas untuk menghasilkan kerupuk yang dapat mengembang dengan sempurna.

Penulis
Shantika MW
KKN Unnes 2014

Kepala Desa

Desa Sembung

Desa Sembung

Total Pengunjung

Popular Posts

Featured Posts

Terjemah Berbagai Bahasa

Kalender

Berita Populer